Titel Baru di Belakang Nama, Awal dari Perjuangan Skripsi Telah Dimulai
![]() |
Pict by Pinterest |
Hai. . . entah kenapa rasanya pengen kembali nulis di blog lagi. Mungkin karena bahasa yang digunakan lebih santai dan lebih bebas kali ya jadinya pengen nulis lagi deh.
Kali ini mau menulis tentang per-titel-an. Apaan sih pake tanda strips segala 😒
Semua orang tentu menginginkan titel yang disematkan di belakang namanya, eh ada juga ding beberapa titel yang diletakkan di depan nama untuk pendidikan profesi atau sejenisnya. Yang pasti titel itulah menunjukkan eksistensi keberadaan seseorang di suatu tempat. Yaah memang sih, tidak semuanya suka jika selalu disebut beserta titel yang diperolehnya. Namun tetap saja banyak di antara kita yang ingin diterima di masyarakat atau kelompok tertentu dengan titel yang melekat di belakang namanya yang menjadi spesialis bidangnya.
Ahh tentunya mendapatkan titel alias gelar penyandang yang tersemat itu tidaklah mudah, jadi pantas saja jika seseorang ingin diakui eksistensinya dengan menyebut gelar yang dimiliki tersebut. Yap! ada banyak drama bahkan hingga menjadi sinetron untuk bisa mendapatkan titel tersebut. Aneh-aneh saja sampai sinetron pun ikut ya. . .
Bagaimana tidak, untuk memperoleh gelar sarjana harus menempuh yang namanya skripsi. Kalau sekedar terucap sih mudah ya, tapi yang benar saja. . . melakukannya benar-benar seperti adrenalin. Yaa mungkin bagi sebagian yang lain terasa menyenangkan. Itu beda cerita jika mendapatkan topik yang memang sesuai dengan keinginannya dan di acc dosen pembimbing bahkan dosen pengujinya untuk melanjutkan. Berbeda dengan yang mendapatkan topik atau bahkan dosen yang tidak sesuai dengan keinginan awalnya. Bisa ditebak seperti apa prahara dalam menjalani dan menyelesaikan skripsinya itu kan.
Meski begitu, tetap saja sih harus benar-benar berusaha untuk totalitas dengan apa yang sudah dihadapi untuk skripsinya. Toh seperti banyak ungkapan di timeline media sosial bahwa skripsi itu hanyalah kumpulan tulisan yang bisa dikerjakan dengan mudah jika dilakukan terus menerus. Justru jika dihindari tidak akan selesai-selesai. Yang selalu disempetin untuk dikerjakan saja kadang masih lama selesainya, apalagi jika dianggurin dan enggan dicicil. Bisa-bisa tertinggal dengan teman se angkatan, kan jadi malu kalau wisudanya telat sendiri ya kan.
Nah kali ini akan sedikit cerita mengenai skripsi hingga sah tersemat gelar di belakang nama.
Mendekati semester akhir, setidaknya harus punya gambaran ingin mengambil spesialisasi penelitian tentang apa. Terutama, karena saya dari jurusan farmasi yang banyak cabangnya. Akan lebih baik difokuskan ingin meneliti tentang apa, eksperimen atau data kualitatif. Tentunya disesuaikan juga dengan kemampuan. Jangan asal milih data kualitatif karena lebih irit di pengeluaran dibanding data eksperimen yang harus beli bahan ini itu.
Ya boleh saja sih, pertimbangan seperti itu. Toh tiap orang tidak semuanya terlahir dari keluarga dengan ekonomi yang mencukupi. Dan memang kuakui jika penelitian eksperimen membutuhkan biaya yang nggak sedikit, apalagi jika penelitiannya in vivo dengan hewan uji. Tapi ingat, jika pilihan jatuh kepada data kualitatif setidaknya pahami alur penelitian dan seperti apa langkah dalam pengambilan data. Dosen pembimbing memang ada, tapi memiliki gambaran rencana yang akan dilakukan tentu akan lebih baik kan.
Kalau sudah pasti ingin mengambil fokus penelitian tetapkan topik yang akan diambil. Pastikan juga rencana penelitianmu belum pernah diteliti baik di jurnal nasional maupun internasional. Jangan sampai sudah melakukan penelitian setengah jalan, justru sudah ada publikasi jurnal yang mirip atau sama dengan topik penelitianmu. So, perbanyak lagi bacaan jurnal kamu ya.
Skripsi itu memang berat, semua juga ngerasain dramanya. So, JANGAN keterusan MENGELUH ya guys.
Mengeluh hanya akan menghambat kamu untuk segera menyelesaikan ketertinggalan di antara teman. Mengeluh karena dosen pembimbing sering komplain atau mengeluh karena objek penelitian sering bermasalah dan hasilnya kurang pas. Semua juga mengalami kok, hanya saja cara menyikapinya yang berbeda. Yang pasti jangan sampai kerikil selama menempuh skripsi menjadikan goyah dan ingin berenti plus tidak ingin merampungkannya. Big No guys!
Lakukan saja sedikit demi sedikit, cicil meski kamu malas mengerjakannya. Jika tak ingin telat lulus kuliah hingga lebih dari 4-5 tahun yang menyesal kamu sendiri karena malas-malasan mengerjakannya. Masih banyak teman yang lebih rajin meski tengah sibuk dengan aktivitas bahkan dengan kerja paruh waktunya. Tapi mereka lebih gigih dan lebih rajin dibanding kamu yang hanya duduk santai di rumah terus. Ingat juga, masih ada beban orang tua yang ingin melihatmu segera lulus kuliah dan ikut membantu perekonomian keluarga.
Hingga akhirnya sudah selesai sidang skripsi, menjadi awal titel baru disematkan di belakang namamu. Jika dari jurusan farmasi, maka ada tambahan gelar S.Farm. Percaya atau tidak gelar itulah kini menjadi tambahan di belakang namanu yang kamu peroleh selama kurang lebih 4 tahun dan menyelesaikan skipsi disidang oleh dosen penguji yang amat killer (mungkin) hahaha. Gelar itu juga yang harus dipertanggung jawabkan untuk apa ke depannya akan kamu gunakan. Dibiarkan menguap begitu saja atau dimanfaatkan untuk orang lain. Itu terserah pada diri masing-masing.
So, sudah siap kah menjadi lulusan dari jurusan yang saat ini kamu tempuh? SEMANGAT berjuang di semester akhir.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan pesan jika ada yang ditanyakan dan terima kasih sudah meninggalkan komentar