Hanya Kebetulan, atau Memang Sudah Bagian dari Rencana-Nya
![]() |
Image by Pexels.com |
Hai selamat datang pembaca blog ku, aduduh siapa yaa yang akan membacanya. Semoga saja ada yang melihat lebih banyak keberadaan blog ini. Hehehe
Mau sedikit cerita, entah kenapa aku pengen menuliskannya di blog ini. Selain itu, memang rasanya sudah lama sekali tidak menulis lagi & pengen mulai nulis, setidaknya menggunakan bahasa yang lebih friendly dibanding saat menulis artikel untuk di submit.
Pengen cerita. . . . sadar ngga sih selama dua tahun ini adaaa saja hal-hal yang di luar kendali manusia itu sering terjadi pada bumi kita tercinta ini.
Tahun 2019 kemarin awal tahun rasanya tidak seperti musim penghujan di Indonesia. Memang sih, beberapa daerah masih saja mengalami banjir di awal tahun baru. Tapi, selang beberapa bulan langsung panas seperti sudah mulai musim kemarau. Dan benar saja, tahun 2019 kemarin rasanya musim kemarau lebih panjang dibanding musim penghujannya.
Tak berhenti di situ, kemarau yang lebih panjang dari biasanya kemungkinan juga dipicu akibat semakin banyaknya hutan-hutan yangterbakar dibanding tahun sebelumnya. Parahnya bukan hanya di Indonesia saja, di luar negeri pun secara kebetulan banyak kasus kebakaran hutan. Bahkan hutan Amazon yang di Brazil pun menjadi salah satu kejadian kebakaran yang terparah, karena salah satu jantung dunia dengan populasi tanaman yang banyak penyuplai oksigen di dunia.
Perubahan iklim dan berbagai kerusakan pada bumi juga semakin ketara di berbagai belahan dunia. Salah satu kerusakan yang benar-benar terpilu selain kebakaran hutan adalah keberadaan sampah plastik yang jumlahnya tidak sebanding dengan daya tampung untuk sampah tersebut. Saking banyaknya jumlah sampah plastik yang semakin bertambah, sampai di laut pun banyak ditemukan sampah tersebut.
Keberadaan sampah plastik yang tidak pada tempat seharusnya benar-benar mengancam ekosistem di laut. Jelas di antaranya air menjadi tercemar dan hewan di laut ikut keracunan dan bahkan mati akibat tersangkut sampah plastik yang menganggu perairan tersebut. Jika menilik kembali, rasanya manusia benar-benar sudah tidak memiliki perasaan dan mengabaikan bumi untuk saling berbagi dengan makhluk hidup lain.
Daaann. . . .
Di tahun 2020 ini, apakah menjadi kelanjutan dari kejadian di tahun 2019 kemarin atau justru menjadi titik balik perubahan manusia untuk lebih bersikap kritis terhadap lingkungan sekitar? Entahlah mari kita lihat saja selanjutnya, ingin seperti apa manusia dalam hidup berdampingan dengan alam ini.
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, di awal tahun banjir mungkin sudah seperti hal yang lumrah terjadi di ibukota Jakarta. Entah karena hal itu atau pertimbangan lain yang menjadikan ibukota Indonesia pindah ke Kalimantan Timur. Namun rasanya tahun 2020 ini banjir yang terjadi agak parah dan hampir terjadi di beberapa kota dan daerah lain dengan intensitas yang lebih parah dibanding tahun sebelumnya.
Tak cukup hanya banjir yang menjadi pembuka tahun 2020 ini, kejadian luar biasa wabah virus corona atau lebih dikenal dengan 2019-nCoV atau COVID-19 ini menggegerkan seluruh belahan dunia. mulai dari timur hingga barat, selatan hingga ke utara semua negara terkena dampak dari virus yang bernama COVID-19 ini. Tentu semuanya hampir sudah khatam mengenai virus ini. Pun banyak spekulasi mengenai munculnya virus yang seakan menjadi bumerang seluruh manusia di dunia ini.
Mulai kezaliman orang Cina terhadap muslim di Ughyur hingga senjata biologi yang bocor menjadi penyebab munculnya wabah virus ini. Tak diketahui secara pasti kebenarannya, namun benar-benar membuat panik semua orang tak terkecuali warga +62 kita ini. Mulai dari harga masker dan hand sanitizer yang mendadak menjadi barang langka hingga memborong makanan untuk persediaan seperti mau menghadapi perang saja. Ahh aneh rasanya, jika dipikir-pikir. . . virus itu kecil bahkan sangat kecil yang ukurannya sangat mustahil untuk terlihat jelas secara kasat mata. Namun karena keberadaannya benar-benar mampu membuat semua orang panik bahkan menjadikan kota yang semula penuh sesak dengan aktivitas menjadi lengang bak kota yang sudah mati tak berpenghuni.
Contoh saja Mekkah tempat dimana berkumpulnya orang Islam menunaikan rukun iman terakhirnya melaksanakan ibadah haji dan sunnah nya yaitu umrah. Tempat yang tidak pernah sekalipun sepi penduduk dari seluruh penjuru dunia tiba-tiba disterilisasi sementara untuk mencegah virus corona yang semakin bertambah dan mengancam masyarakat setempat. Begitu mengerikannya hingga tempat suci tersebut menjadi lengang dan memilukan untuk dilihat saat ini karena terlalu sepinya dari segala aktivitas umat muslim yang menunaikan umrah dan beribadah di Mekkah.
Ahh. . . . siapa sih kita itu? hanyalah secuil dari makhluk ciptaan Allah S.W.T yang masih kurang bersyukur akan nikmat dan karunia ciptaan-Nya. Entah semua ini hanya terjadi secara kebetulan atau memang sudah menjadi skenario-Nya untuk mengingatkan kita kembali ke jalan-Nya dan tidak lupa akan kewajiban kita sebagai khalifah di muka bumi ini. Semoga berbagai ujian ini menyadarkan kita semua dan virus corona segera berangsur dicegah jumlah penularannya.
Terimakasih sudah menyempatkan membaca ^_^ 😍
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan pesan jika ada yang ditanyakan dan terima kasih sudah meninggalkan komentar