Sarjana dan Pekerjaan Impian
![]() |
Foto: pexels.com |
Kita ketahui bahwa setiap pelajar yang sudah lulus SMA atau sederajat, bahkan yang belum lulus pun tentu menginginkan untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi seperti universitas atau sederajatnya. Alasan utamanya kebanyakan supaya mudah dalam mencari pekerjaan. Tapi benarkah jika setiap lulusan sarjana pasti akan mendapatkan pekerjaan yang layak seperti yang diinginkan? Nah itulah yang akan saya bahas pada topik kali ini.
Menyandang gelar sarjana dengan bidang yang ditekuninya menjadi kebanggaan tersendiri baik bagi dirinya sendiri ataupun bagi orang tua. Ditambah lagi jika selama kuliah memiliki berbagai jenis penghargaan karena mengikuti lomba sana sini untuk memperbanyak relasi. Orang tua mana yang tidak bangga memiliki anak seperti itu.
Tapi dunia kurang menarik jika semuanya diisi oleh orang yang rajin dan tekun mencapai cita-citanya. Whehehe... Begitulah memang adanya, pasti ada saja orang yang malas dan hanya mengikuti apa yang saat ini dijalaninya berada di antara orang-orang rajin. Mungkin itu menjadi penyeimbang agar tetap balance.
Bagi yang sudah memiliki pandangan masa depannya setelah lulus sarjananya tentu akan menggunakan waktu sebaik mungkin mulai dari semester awal. Agar ketika lulus sudah memiliki pandangan seperti apa hal-hal yang ingin dia lakukan. Lulusan sarjana tidak hanya menjadi budak korporat, seperti tulisan J.S Khairen Aku Bukan Sarjana Kertas. Bisa saja menjadi wirausaha atau sedang bekerja sama untuk memulai bisnis bersama.
Namun berbeda halnya dengan mahasiswa yang hanya kuliah-pulang-kuliah-pulang tanpa melakukan sesuatu yang bisa bermanfaat ke depannya. Tidak bermaksud menyalahkan, hanya saja perspektif pada masa depannya tidak sebaik bagi yang berusaha mempersiapkan masa depan setelah lulus sejak memulai bangku kuliah. Penyesalan karena tidak memanfaatkan waktu semaksimal mungkin saat kuliah tidak akan datang saat ini, melainkan besok, 5-10 tahun setelah lulus baru ketara dampaknya.
Tidak masalah menjadi pegawai setelah lulus sarjana, pun tidak masalah jika melakukan pekerjaan yang tidak ada kaitannya dengan bidang yang dipelajarinya selama di bangku perkuliahan. Semua itu tentang pilihan karena hidup itu pilihan, dan kitalah yang harus memilih dan bertanggung jawab atas apa yang kita pilih. Asalkan ada keinginan untuk ber progress dan selalu menebar kebaikan kepada sesama pasti Tuhan akan memudahkan jalan untuk apa yang kita inginkan.
Kalimat terakhir terdengar klise, tapi kalimat seperti itulah yang memang harus kita dengungkan setiap saat agar kita tidak pernah bosan untuk membantu sesama dan memperoleh kemudahan karena hal itu.
Kok lama-lama out of topic yaa, Wqwqwqwq
Memiliki pekerjaan impian memang suatu pencapaian yang diinginkan setiap mahasiswa yang sudah lulus. Inginnya cepat-cepat dapat pekerjaan untuk memulai hidup yang mandiri dan lebih baik. Menjadi budak korporat? tidak masalah jika pekerjaan yang dilakukan sesuai passion dan kamu nyaman melakukannya. Terkadang orang merasa gengsi jika tidak bekerja di kantoran atau di bidang pemerintahan, padahal yaa pekerjaan yang dilakukan dengan hati dan nyaman saat melakukannya justru lebih semangat dan tidak mudah bosan dengan pekerjaannya.
Memang pada dasarnya kita sebagai lulusan sarjana dituntut untuk berpikir jangka panjang, berinovasi dan memberikan kontribusi besar bagi negara atau setidaknya bagi daerah tempat tinggal. Tetapi tidak masalah juga setelah lulus sarjana menginginkan diterima oleh perusahaan besar, bergaji tinggi, memiliki kehidupan mapan dan terjamin.
Asalkan dalam diri kita selalu menanamkan pikiran "Apakah kita sudah pantas disebut sebagai lulusan yang patut dibanggakan? Apa kontribusi yang bisa kita lakukan atau setidaknya apa yang bisa kita berikan kepada orang lain untuk mempermudah dan memberi kebermanfaatan bagi yang lain sebagai lulusan sarjana?" untuk bisa pantas dikatakan sebagai sarjana yang berkualitas.
Lalu apa kamu sudah punya jawaban jika ada pertanyaan seperti itu? tulis pendapatmu di kolom komentar ya :)
Namun berbeda halnya dengan mahasiswa yang hanya kuliah-pulang-kuliah-pulang tanpa melakukan sesuatu yang bisa bermanfaat ke depannya. Tidak bermaksud menyalahkan, hanya saja perspektif pada masa depannya tidak sebaik bagi yang berusaha mempersiapkan masa depan setelah lulus sejak memulai bangku kuliah. Penyesalan karena tidak memanfaatkan waktu semaksimal mungkin saat kuliah tidak akan datang saat ini, melainkan besok, 5-10 tahun setelah lulus baru ketara dampaknya.
Tidak masalah menjadi pegawai setelah lulus sarjana, pun tidak masalah jika melakukan pekerjaan yang tidak ada kaitannya dengan bidang yang dipelajarinya selama di bangku perkuliahan. Semua itu tentang pilihan karena hidup itu pilihan, dan kitalah yang harus memilih dan bertanggung jawab atas apa yang kita pilih. Asalkan ada keinginan untuk ber progress dan selalu menebar kebaikan kepada sesama pasti Tuhan akan memudahkan jalan untuk apa yang kita inginkan.
Kalimat terakhir terdengar klise, tapi kalimat seperti itulah yang memang harus kita dengungkan setiap saat agar kita tidak pernah bosan untuk membantu sesama dan memperoleh kemudahan karena hal itu.
Kok lama-lama out of topic yaa, Wqwqwqwq
Memiliki pekerjaan impian memang suatu pencapaian yang diinginkan setiap mahasiswa yang sudah lulus. Inginnya cepat-cepat dapat pekerjaan untuk memulai hidup yang mandiri dan lebih baik. Menjadi budak korporat? tidak masalah jika pekerjaan yang dilakukan sesuai passion dan kamu nyaman melakukannya. Terkadang orang merasa gengsi jika tidak bekerja di kantoran atau di bidang pemerintahan, padahal yaa pekerjaan yang dilakukan dengan hati dan nyaman saat melakukannya justru lebih semangat dan tidak mudah bosan dengan pekerjaannya.
Memang pada dasarnya kita sebagai lulusan sarjana dituntut untuk berpikir jangka panjang, berinovasi dan memberikan kontribusi besar bagi negara atau setidaknya bagi daerah tempat tinggal. Tetapi tidak masalah juga setelah lulus sarjana menginginkan diterima oleh perusahaan besar, bergaji tinggi, memiliki kehidupan mapan dan terjamin.
Asalkan dalam diri kita selalu menanamkan pikiran "Apakah kita sudah pantas disebut sebagai lulusan yang patut dibanggakan? Apa kontribusi yang bisa kita lakukan atau setidaknya apa yang bisa kita berikan kepada orang lain untuk mempermudah dan memberi kebermanfaatan bagi yang lain sebagai lulusan sarjana?" untuk bisa pantas dikatakan sebagai sarjana yang berkualitas.
Lalu apa kamu sudah punya jawaban jika ada pertanyaan seperti itu? tulis pendapatmu di kolom komentar ya :)
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan pesan jika ada yang ditanyakan dan terima kasih sudah meninggalkan komentar