Pentingkah Koleksi Buku yang Tidak Berkaitan dengan Perkuliahan?
![]() |
Foto: pexels.com |
Namun terkadang ada yang beranggapan mengapa perlu membaca buku yang tidak ada kaitannya dengan perkuliahan atau pembelajaran. Wajarkah jika ada yang berkata seperti itu kepadamu? Lalu apa reaksimu?
Memang, budaya membaca kian berkurang seiring berkembangnya era digital yang semuanya serba elektronik. Orang lebih suka menghabiskan waktunya untuk melihat timeline, status followers nya hingga berburu belanjaan yang tak ada habisnya. Apa yang salah dengan membaca buku? apa terkesan udik hingga jarang orang yang mau membacanya?
Padahal yaa kita tahu ungkapan bahwa "membaca bisa mebuka cakrawala dunia, memberikan kita segudang ilmu baru yang sebelumnya belum pernah dipelajari dan diajarkan ketika duduk di bangku kelas". Tetapi nyatanya, untuk memulai kebiasaan membaca itu sangatlah sulit. Lebih senang membaca status di timeline hingga berjam-jam daripada membaca buku hanya 1 bab saja.
Akses buku bacaan
Kalu sudah jatuh cinta dengan hobi membaca, dari mana pun sumbernya, baik buku secara fisik ataupun buku elektronik banyak kok aksesnya. Hanya saja kita enggan untuk mencari tahu dimana dan aplikasi apa yang sekiranya bisa didapatkan banyak buku bacaan.
Perpustakaan Daerah salah satunya, setiap daerah tentu memiliki akses perpusda yang secara terbuka untuk umum siapapun yang ingin datang membacanya. Kalaupun tidak suka dengan koleksi bukunya bisa mencari di toko buku untuk menambah koleksi pribadi yang sewaktu-waktu bisa dibaca tanpa perlu meminjam terlebih dahulu. Masih enggan? mengkin kebiasaanmu lah yang harus diubah.
Malas pergi ke perpusda atau ke toko buku untuk membeli buku? ada aplikasi buatan pemerintah yang bernama iPusnas yang berisi ratusan koleksi buku dari berbagai kategori. Mulai dari buku anak, resep masakan hingga buku pengembangan diri juga ada semua. Aksesnya pun sangat mudah, tinggal download di play store dan mulai untuk meminjam bukunya dan dibaca semaumu. Masih berasalan tidak sempat? ubah jadwal kegiatanmu yang masih malas-malasan menjadi kegiatan yang lebih produktif seperti membaca buku.
Apa gunanya membaca buku yang tidak ada kaitannya dengan perkuliahan atau sekolah?
Kebanyakan orang enggan membaca buku karena buku yang dibaca tidak ada kaitannya dengan perkuliahan dan menganggap jika setelah membaca tidak ada impact yang didapat. Pemikiran semacam apa itu? Membaca buku atau tulisan apapun itu *dalam hal ini tidak termasuk baca timeline dan status di sosial media yass* memiliki manfaat bagi kita. Hanya saja karena sudah ter-mindset jika bacaan yang tidak ada sangkut pautya dengan perkuliahan kita enggan membacanya.
Jika alasannya seperti itu, lalu apa bedanya menonton film yang juga tidak ada kaitannya dengan perkuliahan. Pasti menjawab sebagai hiburan atau mengambil pelajaran dari film yang ditonton bukan? Nah sama seperti membaca buku, juga untuk mengambil amanat atau pesan yang terkandung dari buku yang dibaca. Buku apapun pasti mengandung makna baik tersirat maupun tersirat yang bisa dijadikan pembelajaran.
Tumpukan koleksi buku
Mengoleksi buku bagi pecintanya memang suatu hobi yang menarik. Setiap ada buku baru atau judul yang menarik untuk dibaca selalu ingin berburu dan segera memilikinya untuk dijadikan koleksi. Tidak masalah, justru dengan semakin banyak koleksi buku semakin banyak pula intensitas waktu yang dibutuhkan untuk membaca. Jadi bisa mengrangi kegiatan yang sekiranya kurang bermanfaat.
Lalu bagaimana jika koleksinya berupa komik?
Yaa namanya juga manusia, tentu memiliki keunikan dan ketertarikan yang berbeda. Koleksi komik? tak masalah selama itu ada manfaatnya dan tidak koleksi komik yang berbau SARA ataupun jenis komik luar yang
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan pesan jika ada yang ditanyakan dan terima kasih sudah meninggalkan komentar