Menutup Aurat yang Belum Sempurna Bagi Perempuan
![]() |
Foto: pexels.com |
Assalamualaikum ukhti, topik kali ini mencoba berbagi sedikit tentang artikel islami. Tetapi ini bersumber dari persepsi saya tanpa ada hubungan dengan lainnya.
Aurat bagi perempuan yang boleh terlihat hanyalah telapak tangan dan wajah. Kaki pun termasuk aurat yang sebetulnya tidak boleh ditampakkan, oleh karenanya banyak perempuan yang menggunakan kaos kaki untuk menutupi semua bagian kakinya. Namun terkadang, anggapan orang awam seorang perempuan yang pakaiannya serba tertutup hingga memakai cadar mengarah pada aliran aneh tertentu. Padahal ia melakukannya agar sesuai syariat yang diperintahkan oleh agama Islam.
Yaa memang, antara syariat dan perkembangan masyarakat tidak bisa dihakimi mentah-mentah karena akan menimbulkan kontroversial di antara keduanya. Tutuplah aurat sesuai anjuran namun masih dianggap wajar oleh masyarakat agar tidak mempengaruhi saat bersosialisasi dengan orang lain.
Perihal menutup aurat, tentu semua perempuan tahu akan hal itu. Jika beragama Islam bukan hanya dianjurkan melainkan diwajibkan untuk menutup aurat alias berjilbab. Akan tetapi, namanya juga manusia, yang mudah goyah hatinya dan tidak selalu stabil imannya. Terkadang memakai jilbab dan pakaian tertutup kadang juga memakai pakaian biasa (pendek) tanpa tutup kepala.
Sebagai orang tua, tentu laah mengingatkan anak untuk selalu memakai jilbab alias menutup aurat untuk menjaga sikap dan tingkah laku untuk meminimalkan dampak dari hal-hal yang tidak diinginkan. Sebelum memberitahu anak, pastikan orang tua juga harus dan sudah menutup auratnya paling tidak selalu mengenakan jilbab terutama saat ke luar rumah. Agar si anak juga langsung memiliki contoh dari ibunya.
Akan tetapi, tentang menutup aurat ini bagi perempuan yang masih enggan melakukannya berdalih karena agamanya belum baik, tingkah lakunya masih amburadul, sholatnya masih bolong-bolong dan ketidaksempurnaan tentang beragama. Menutup aurat tidak diperuntukkan untuk yang sudah perfect dalam hal beragama dan bertingkah laku. Namun dengan menutup aurat dan berjilbab, perlahan bisa menjadi lebih baik, pengetahuan agama meningkat, tingkah laku bisa dijaga dan kebaikan lain akan muncul dengan sendirinya jika seseorang mantap berjilbab dan berusaha menutup aurat ditambah dengan menambah ilmu agama.
Ada Hal Lain yang Perlu Diketahui Bagi Perempuan Berjilbab
Yap! berjilbab alias berusaha untuk menutup aurat anjuran dan bahkan kewajiban bagi perempuan, tidak hanya ketika di luar rumah, di rumah pun jika bertemu dengan yang bukan mahram sebaiknya tetap menjaga auratnya dan menjaga pandangan dari orang tersebut.
Betewe masih bingung ngga sih dengan istilah mahram dan muhrim? Jika masih bingung, nih ada artikel singkat namun sangat mudah dipahami.
Selain menutup aurat dan mengenakan jilbab di rumah maupun di luar rumah, yang harus diperhatikan juga adalah perihal menjaga aurat di sosial media alias dunia maya. Poin ini yang sering disepelekan dan tidak diperhatikan banyak oleh kaum hawa.
Laki-laki yang Memandangnya
Aurat yang ditampakkan atau wajah elok para perempuan yang terpampang di sosial media apa yakin bisa menjamin pandangan para kaum laki-laki? Bisakah menjamin tidak ada hal yang dilakukan selanjutnya oleh laki-laki setelah melihat foto tersebut? sedikit dan sangat sedikit untuk bisa menghindarkan laki-laki untuk tidak berbuat selanjutnya ketika melihat foto perempuan apalagi perempuan cantik di sosial media.
Memang tidak ada aturan agar tidak menampakkan wajahnya atau memposting foto di sosial media. Namun dengan melihat banyaknya resiko, tentu akan lebih baik membatasi diri untuk tidak sering-sering mengunggah foto untuk menarik perhatian kaum adam.
Apa Sih Resikonya?
Bisa saja laki-laki tersebut berusaha terus mencari untuk mendapatkan foto dengan gambar yang lebih menarik. Bukankah seperti itu akan membangkitkan syahwatnya? dan apa perempuan yang memiliki foto tersebut juga tidak bersalah atas dampak yang ditimbulakn pada laki-laki tersebut? Wallahu'alam.
Masih ada lagi kemungkinan resikonya, yaitu akan diganggu oleh lelaki yang terpancing dengan foto yang dibagikan di sosial media. Gangguannya juga beragam tergantung dari apa yang kemungkinan akan diperbuat si laki-laki tersebut.
Ganjaran yang Didapat
Perihal ganjaran, tentu sebagai manusia tidak akan tahu perbuatan apa dan kapan yang akan diterima dan akan dianggap sebagai amal keburukan. Akan tetapi sudah dijelaskan berulang kali saat kajian bahwa bagi perempuan yang memperlihatkan auratnya di sosial media untuk dipertontonkan kepada khalayak umum dianggap sebagai dosa jariyah hingga hari akhir. Dan bagi perempuan yang tidak menutup aurat sama saja menyeret bapaknya satu langkah setiap hari ke neraka. Apa masih ingin membuka aurat dan memposting foto di sosial media?
Tak hanya di sosial media saja sebenarnya, masih banyak di antara kita yang alhamdulillah sudah mulai mengenakan jilbab, akan tetapi maaf pakaiannya masih terlalu ketat, ada juga yang tidak menutupi pantatnya, atau juga yang mengenakan jilbab namun tidak menutupi bagian dadanya. Yaa semua itu bisa dikatakan belum sepenuhnya menutup aurat. Karena arti dari menutup aurat adalah menutup bagian tubuh yang seharusnya tidak boleh diperlihatkan kepada orang lain yang bukan mahramnya dengan pakaian yang lebar alias longgar dan tidak ketat.
Kalaupun memang tujuannya agar bisa dikenali oleh orang lain, mungkin bisa diakali dengan menutupi bagian wajah tertentu (biasanya bagian mulut) agar tidak sepenuhnya terekspos. Andalan bagi sebagian orang termasuk aku, Wheheh. Seandainya masih kesulitan untuk menutup aurat atau memposting foto pribadi di sosial media bisa dikurangi intensitasnya dan tidak mengunggah foto yang terlalu menarik perhatian. Meski sebagian besar foto yang diunggah adalah foto hasil jepretan berulang kali dan telah melewati banyak editing sih.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan pesan jika ada yang ditanyakan dan terima kasih sudah meninggalkan komentar