Lingkungan dan Orang Tua Penyumbang Perilaku Remaja
![]() |
Image: pexels |
Remaja adalah fase pertumbuhan di mana sedang mencari jati dirinya dengan mencoba hal-hal baru yang sesuai dengan karakter dan kepribadiannya. Pada fase ini peran orang tua dan lingkungan memiliki pengaruh utama dalam membentuk karakter seorang remaja. Tak hanya remaja laki-laki saja, perempuan pun juga akan menampakkan karakter yang dipengaruhi oleh lingkungan pergaulannya.
Orang tua sebagai madrasah pertama wajib memperhatikan anaknya. Karena sebagian besar para orang tua berasumsi jika sudah remaja tandanya kewajibannya semakin berkurang. Justru di fase inilah peran orang tua semakin besar. Tanggung jawab untuk menuntun anak ke jalan yang tidak neko-neko sangat diperlukan. Ditambah generasi Z saat ini yang merasakan dampaknya secara langsung adanya perkembangan teknologi yang memungkinkan untuk melakukan suatu hal yang buruk semakin besar jika lingkungan kurang baik.
Benar, sebenarnya tak hanya orang tua dan lingkungan saja yang berdampak pada perilaku seorang remaja. Lingkar pertemanan juga berpengaruh membentuk kepribadian seorang remaja. Teman menjadi faktor penting untuk diperhatikan agar pergaulan anak tidak kebablasan. Sebagai orang tua memang tidak serta merta memarahi bahkan menghukum anak jika memiliki teman yang berdampak buruk bagi ke depannya. Namun dengan tetap mengawasi dan memberi nasehat dengan cara yang tepat, anak bisa memahami tujuan orang tua.
Bantu Anak Mengembangkan Hobinya
Jika tak ingin anak memiliki pergaulan yang berdampak negatif, alangkah lebih baik jika mengarahkan anak untuk menekuni bidang yang ia sukai. Non akademik pun tak masalah, justru dengan memiliki kelebihan skill di bidang non akademik bisa membawa impact positif bagi anak ke depannya. Yang pasti jangan membiasakan memaksa anak untuk menuruti kemauan orang tua, karena hanya akan membuat anak semakin tak menghiraukan orang tua dan menjadi pembantah.
Mengajari Anak Arti dari Kerja Keras
Semampu apapun orang tua, hindari untuk mencukupi kebutuhan anak dengan mudah dan instan. Kebiasaan seperti itu hanya akan membuat anak tidak tahu cara untuk menghargai barang dan bahkan orang lain. Karena merasa dirinya mampu melakukan suatu hal hanya dengan bantuan orang tua serta uang. Akan tetapi tidak juga mengabaikan dan tidak pernah menuruti apa yang diinginkan anak. Sesekali turuti kemauan anak ketika berhasil melakukan suatu hal dengan usahanya sendiri sebagai reward agar anak semakin semangat.
Hindari Mengekang Namun Tetap Diperhatikan
Naluri orang tua selalu benar dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada anaknya, orang tua cenderung mengekang dan membatasi anak untuk bergaul dengan banyak orang. Bergaul dalam hal ini sulit diijinkan untuk keluar bersama teman, padahal tujuan keluar pun sudah jelas. Nah jika masih ada orang tua yang seperti itu, lebih baik kurangi kebiasaan tersebut. Justru karena membatasi pergaulan anak untuk terhindar dari hal neko-neko membuat anak kurang bersosialisasi yang menjadikan anak pemalu serta tidak pandai berbicara dengan banyak orang.
Menghadapi generasi milenial sebutan bagi anak zaman sekarang memerlukan usaha yang cukup ekstra. Tipe generasi yang lebih fleksibel dan tidak suka dibatasi menjadi ciri khasnya yang berpengaruh besar dalam membentuk karakter kepribadiannya. Peran orang tua sangat dibutuhkan untuk mengontrol anak agar tetap dalam koridor yang jelas dan tidak merugikan banyak orang. Pengaruh tekonologi juga menyumbang perilaku remaja. Tontonan dan komunitas yang tidak sesuai juga berdampak langsung pada anak. Terlebih jika orang tua tidak sering mengontrol penggunaan sosial media anak dimungkinkan terjadi hal-hal yang sengaja disembunyikan anak dari orang tuanya.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan pesan jika ada yang ditanyakan dan terima kasih sudah meninggalkan komentar