Genre Tulisan Fiksi atau Non Fiksi, Lebih Mudah Mana?

foto: Pexels
Banyak jenis tulisan yang bisa ditekuni seseorang. Tiap orang pun tidak bisa disamaratakan genre apa yang lebih dominan dikuasainya. Karena setiap karya yang dibuat seseorang memiliki dasar latar belakang yang jelas dalam mempengaruhi karya yang dihasilkannya.

Jika ditilik dari genre tulisan, tentu semua orang sudah tahu jika ada 2 genre, yaitu Fiksi dan Non-fiksi. Keduanya memiliki tantangan tersendiri bagi yang belum pernah menulis suatu karya. Tingkat kesulitan seseorang dalam membuat suatu karya tulisan disebabkan karena hal berikut.

1. Buku yang Dibaca

Buku atau karya apapun dari seseorang yang sering dibacanya menjadi faktor penting ketertarikan seseorang dalam menulis. Jika lebih suka dengan genre fiksi seperti novel maupun cerpen berikut sejenisnya, pasti kemungkinan besar lebih suka untuk merangkai kata dalam konteks fiksi. 

Namun berbeda jika bacaan yang sering dibaca adalah artikel atau buku yang bergenre non fiksi seperti personal development atau self improvement, pasti sangat susah untuk menulis karya dalam bentuk cerita fiksi. Tetapi ada juga yang bisa menulis kedua gene tersebut, hanya saja pasti memiliki kecondongan di salah satu genre saja.

2. Imajinasi

Orang yang suka berimajinasi di luar nalar akan lebih mudah merangkai kata menjadi cerita fiksi. Tidak hanya itu, mereka yang suka tulisan genre akan menganggap semua hal yang ditulisnya seakan nyata terjadi di dunia nyata. Berbeda dengan orang yang lebih realistis dan menyukai tulisan non fiksi, akan kesulitan menulis cerita dan menggunakan imajinasinya dalam menuangkan karyanya. Mereka lebih memilih menulis artikel dari topik di sekitar dan tidak perlu berimajinasi dalam menulis. 

3. Pengalaman

Pengalaman juga menjadi penyumbang dalam menghasilkan karya seseorang. Orang yang lebih banyak melalui hal-hal luar biasa mudah mencari topik yang akan ditulis dalam tulisannya. Tidak hanya berlaku disalah satu genre tulisan, namun keduanya juga membutuhkan pengalaman untuk bisa menghasilkan suatu tulisan yang berbobot. 

Akan tetapi tetap saja ketertarikan terhadap suatu genre tulisan yang akan menentukan pengalamannya akan dituangkan menjadi tulisan bergenre fiksi ataupun non fiksi. Meski memiliki pengalaman yang sama dalam hal percintaan, tulisan yang akan dihasilkan bisa berbeda genrenya. Ada yang menulisnya menjadi cerpen ataupun novel, tetapi ada juga yang mampu merangkai menjadi artikel yang menarik minat pembaca tentang masalah percintaan.

Nah itulah sedikit cerita mengenai menulis dengan memilih genre yang disukai. Mungkin ada banyak faktor yang menjadikan seseorang memilih genre tulisan yang diminati. Namun kebanyakan dikarenakan 3 alasan tersebut yang paling dominan. 

Setiap orang memiliki kesempatan untuk bisa menulis dan berbagi tentang pengalaman dan ketertarikan dalam bidang yang disukainya. Namun hanya sedikit yang benar-benar mampu untuk menulisnya menjadi suatu bacaan yang layak dibaca oleh orang lain.

  ~Salam literasi~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Esensi Lomba Agustusan dan Cara Mengisi Kemerdekaan yang Tepat

Saat Gengsi Merubah Cara Berpikir dan Bertindak Seseorang

Ketika Istri Hanyalah Orang Lain yang Kebetulan Harus Diurus, Mengapa Memilih untuk Menikahinya